Senin, 24 Juni 2013

RESENSI

Resensi /résénsi/ n menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku:Sedangkan kata "mengulas" v itu sendiri mempunyai arti memberkan penjelasan dan komentar; menafsirkan (penerangan lanjut, pendapat, dsb); mempelajari (menyelidiki) dan kata "ulasan" n mempunyai arti kupasan; tafsiran; komentar: Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku.Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luasSecara singkat, resensi ialah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya. Tujuan resensi adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.Lebih detil lagi, tujuan resensi adalah:Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif (mendalam) tentang apa yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku.Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema yang muncul dalam sebuah buku.Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah buku itu pantas mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.Setelah mengetahui definisi serta tujuan dari resensi yang dibuat oleh resentator, kira-kira unsur apa saja yang terkandung di dalam sebuah resensi?Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut: Membuat judul resensiJudul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi. Menyusun data bukuData buku biasanya disusun sebagai berikut:- Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya.);- Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.);- Penerbit;- Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa);- Tebal buku;- Harga buku (jika diperlukan). Membuat pembukaan- Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:- Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh;- Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain;- Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang;- Memaparkan keunikan buku;- Merumuskan tema buku;- Mengungkapkan kritik terhadap kelemahanbuku;- Mengungkapkan kesan terhadap buku;- Memperkenalkan penerbit;- Mengajukan pertanyaan;- Membuka dialog. Tubuh atau isi pernyataan resensi bukuTubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:a. sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis;b. ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya;c. keunggulan buku;d. kelemahan buku;e. rumusan kerangka buku;f. tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit);g. adanya kesalahan cetak.Penutup resensi bukuBagian penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.Terakhir, bagaimana cara membuat resensi itu sendiri? Bagaimana langkah-langkah di dalam membuat resensi yang baik?Ketika melakukan kegiatan meresensi, hendaklah perhatikan langkah-langkah meresensi buku sebagai berikut.1. Penjajakan atau pengenalan terhadap buku yang diresensi,mulai dari tema buku yang diresensi, disertai deskripsi isi buku,siapa yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab dan halaman), format, hingga harga.Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan prestasi, buku atau karya apa saja yang ditulis, hingga mengapa ia menulis buku itu. Buku itu termasuk golongan buku yang mana: ekonomi, teknik, politik, pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, atau sastra.2. Membaca buku yang akan diresensi secara komprehensif, cermat, dan teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami secara tepat dan akurat.3. Menandai bagian-bagian buku yang diperhatikan secara khusus dan menentukan bagian-bagian yang dikutip untuk dijadikan data.4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.5. Menentukan sikap dan menilai hal-hal berikut.Organisasi atau kerangka penulisan; bagaimana hubungan antara bagian yang satu dan bagian yang lain, bagaimana sistematikanya, dan bagaimana dinamikanya.Isi pernyataan; bagaimana bobot ide, analisis, penyajian data, dan kreativitas pemikirannya, bahasa; bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, kalimat dan penggunaan kata, terutama untuk buku ilmiah.Aspek teknis; bagaimana tata letak, tata wajah, kerapian dan kebersihan, dan pencetakannya (banyak salah cetak atau tidak). Sebelum menilai, alangkah baiknya jika terlebih dahulu dibuat semacam garis besar (outline) resensi itu. Outline ini sangat membantu kita ketika menulis, mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar dan kriteria yang kita tentukan sebelumnya.

Contoh: 

1. Identitas Buku

Judul : Sang Pemimpi

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : PT Bentang Pustaka

Halaman : x + 292 Halaman

Cetakan : ke-14, januari 2008

ISBN: 979-3062-92-4

2. Pratinjau

Luar biasa. Begitulah kesan yang tersirat setelah membaca buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata ini. Bagaimana tidak? Alur cerita dan gaya bahasa yang disuguhkannya mampu dikemas begitu apik dari awal hingga akhir. Ditinjau dari segi intrinsiknya, novel ini bisa dibilang hampir tanpa cela. Sebab di setiap peristiwa, Andrea dengan cerdas menggambarkan karakteristik dan deskripsi yang begitu kuat pada tiap karakternya. Sehingga pembaca bisa dengan mudah menafsirkan arah jalan ceritanya. Bahasanya pun sangat memikat, dengan dibumbui ragam kekayaan bahasa dan imajinasi yang luas. Novel ini memiliki kekayaan bahasa sekaligus keteraturan berbahasa Indonesia. Dimulai dari istilah- istilah saintifik, humor metaforis, hingga dialek dan sastra melayu bertebaran di sepanjang halaman. Mulanya, cerita ini lebih bernuansa komikal dengan latar kenakalan remaja pada umumnya. Canda tawa khas siswa SMA sangat kental. Namun lebih dalam menjelajahi setiap makna kata demi kata, terasalah begitu kuat karakter yang muncul di tiap-tiap tokohnya. Terlebih saat Andrea membawa kita ke dalam kenyataan hidup
yang harus dihadapi tokoh Ikal yang mimpinya seakan sudah mencapai titik kemustahilan, dan dengan sensasi filosofis Andrea kembali membangkitkan obor semangat meraih mimpi dan menekankan begitu besarnya kekuatan mimpi Ikal yang akhirnya dapat mengantarkannya ke Sorbonne, kota impiannya.

Selain menggambarkan betapasuperpower-nya kekuatan mimpi, pada
novel ini Andrea juga mencitrakan kebijaksanaan seorang ayah yang begitu besar. Pengorbanan dan ketulusan seorang ayah dalam mendukung mimpi anaknya di tengah keterbatasan hidup menjadikan semangat tak terbeli bagi Ikal dan Arai dalam menggapai impiannya. Disinilah cerita mulai berevolusi menjadi balada yang begitu mengharu biru. Kesabaran seorang ayah dan rasa sayang seorang anak yang luar biasa besarnya kepada sang ayah menyempurnakan novel ini menjadi bacaan yang begitu kolosal dan sarat akan pesan-pesan moril.

Angkat topi untuk Andrea Hirata yang telah berhasil membuat suguhan
kisah yang kental dengan budaya melayu namun sangat cerdas dan
saintifik. Tak hanya bisa membuat seseorang kembali membangun mimpi- mimpinya, novel ini juga bisa menambah rasa hormat kita kepada sang ayah dan mencintainya dengan tulus meskipun di tengah kondisi yang
sangat terbatas.

3. Isi

1) Unsur Intrinsik

  • Tema

Tema yang tersirat dalam novel Sang Pemimpi ini tak lain
adalah “persahabatan dan perjuangan dalam mengarungi
kehidupan serta kepercayaan terhadap kekuatan sebuah mimpi
atau pengharapan”. Hal itu dapat dibuktikan dari penceritaan
per kalimatnya dimana penulis berusaha menggambarkan
begitu besarnya kekuatan mimpi sehingga dapat membawa
seseorang menerjang kerasnya kehidupan dan batas
kemustahilan.

  • Latar

Dalam novel ini disebutkan latarmya yaitu di Pulau Magai
Balitong, los pasar dan dermaga pelabuhan, di gedung bioskop,
di sekolah SMA Negeri Bukan Main, terminal Bogor, dan Pulau
Kalimantan. Waktu yang digunakan pagi, siang, sore, dan
malam. Latar nuansanya lebih berbau melayu dan gejolak
remaja yang diselimuti impian-impian.

 

  • Penokohan dan Perwatakan

Ikal : baik hati, optimistis, pantang menyerah, penyuka Bang Rhoma

Arai : pintar, penuh inspirasi/ide baru, gigih, rajin, pantang menyerah

Jimbron : polos, gagap bicara, baik, sangat antusias padakuda
Pak Balia : baik, bijaksana, pintar
Pak Mustar : galak, pemarah, berjiwa keras
Ibu Ikal: baik, penuh kasih sayang

Ayah Ikal : pendiam, sabar, penuh kasih sayang, bijaksana Dan tokoh lain Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman, Taikong
Hanim, Capo, Bang Zaitun, Pendeta Geovanny, Mak cik dan
Laksmi adalah tokoh pendukung dalam novel ini.

  • Alur

Dalam novel ini menggunakan alur gabungan (alur maju dan
mundur). Alur maju ketika pengarang menceritakan dari mulai
kecil sampai dewasa dan alur mundur ketika menceritakan
peristiwa waktu kecil pada saat sekarang/dewasa.

  • Gaya Penulisan

Gaya penceritaan novel ini sangat sempurna. Yaitu kecerdasan
kata-kata dan kelembutan bahasa puitis berpadu tanpa ada
unsur repetitif yang membosankan. Setiap katanya
mengandung kekayaan bahasa sekaligus makna apik dibalik
tiap-tiap katanya. Selain itu, Novel ini ditulis dengan gaya realis
bertabur metafora, penyampaian cerita yang cerdas dan
menyentuh, penuh inspirasi dan imajinasi. Komikal dan banyak
mengandung letupan intelegensi yang kuat sehingga pembaca
tanpa disadari masuk dalam kisah dan karakter-karakter yang
ada dalam novel Sang Pemimpi.

  • Amanat

Amanat yang disampaikan dalam Sang Pemimpi ini adalah
jangan berhenti bermimpi. Hal itu sangat jelas pada tiap-tiap
subbabnya. Yang pada prinsipnya manusia tidak akan pernah
bisa untuk lepas dari sebuah mimpi dan keinginan besar dalam
hidupnya. Hal itu secara jelas digambarkan penulis dalam novel
ini dengan maksud memberikan titik terang kepada manusia
yang mempunyai mimpi besar namun terganjal oleh segala
keterbatasan.

  • Sudut Pandang

Sudut pandang novel ini yaitu “orang pertama” (akuan). Dimana
penulis memposisikan dirinya sebagai tokoh Ikal dalam cerita.

2) Unsur Ekstrinsik

  • Nilai Moral

Nilai moral pada novel ini sangat kental. Sifat-sifat yang
tergambar menunjukkan rasa humanis yang terang dalam diri
seorang remaja tanggung dalam menyikapi kerasnya
kehidupan. Di sini, tokoh utama digambarkan sebagai sosok
remaja yang mempunyai perangai yang baik dan rasa setia
kawan yang tinggi.

  • Nilai Sosial

Ditinjau dari nilai sosialnya, novel ini begitu kaya akan nilai
sosial. Hal itu dibuktikan rasa setia kawan yang begitu tinggi
antara tokoh Ikal, Arai, dan Jimbron. Masing-masing saling
mendukung dan membantu antara satu dengan yang lain dalam
mewujudkan impian-impian mereka sekalipun hampir mencapai
batas kemustahilan. Dengan didasari rasa gotong royong yang
tinggi sebagai orang Belitong, dalam keadaan kekurangan pun
masih dapat saling membantu satu sama lain.

  • Nilai Adat istiadat

Nilai adat di sini juga begitu kental terasa. Adat kebiasaan pada
sekolah tradisional yang masih mengharuskan siswanya
mencium tangan kepada gurunya, ataupun mata pencaharian
warga yang sangat keras dan kasar yaitu sebagai kuli tambang
timah tergambar jelas di novel ini. Sehingga menambah
khazanah budaya yang lebih Indonesia.

 

  • Nilai Agama

Nilai agama pada novel ini juga secara jelas tergambar.
Terutama pada bagian-bagian dimana ketiga tokoh ini belajar
dalam sebuah pondok pesantren. Banyak aturan-aturan islam dan petuah-petuah Taikong (kyai) yang begitu hormat mereka patuhi. Hal itu juga yang membuat novel ini begitu kaya.

 

4. Kelebihan dan Kelemahan

1) Kelebihan

Banyak kelebihan-kelebihan yang didapatkan dalam novel ini. Mulai
dari segi kekayaan bahasa hingga kekuatan alur yang mengajak
pembaca masuk dalam cerita hingga merasakan tiap latar yang
terdeskripsikan secara sempurna. Hal ini tak lepas dari kecerdasan
penulis memainkan imajinasi berfikir yang dituangkan dengan
bahasa-bahasa intelektual yang berkelas. Penulis juga menjelaskan
tiap detail latar yang mem-background-i adegan demi adegan,
sehingga pembaca selalu menantikan dan menerka-nerka setiap hal
yang akan terjadi. Selain itu, kelebihan lain daripada novel ini yaitu
kepandaian Andrea dalam mengeksplorasi karakter-karakter sehingga
kesuksesan pembawaan yang melekat dalam karakter tersebut begitu
kuat.

2) Kelemahan

Pada dasarnya novel ini hampir tiada kelemahan. Hal itu disebabkan
karena penulis dengan cerdas dan apik menggambarkan keruntutan alur, deskripsi setting, dan eksplorasi kekuatan karakter. Baik ditinjau
dari segi kebahasaan hingga sensasi yang dirasakan pembaca
sepanjang cerita, novel ini dinilai cukup untuk mengobati keinginan
pembaca yang haus akan novel yang bermutu.

5. Sinopsis

Novel Sang Pemimpi menceritakan tentang sebuah kehidupan tiga orang
anak Melayu Belitong yaitu Ikal, Arai, dan Jimbron yang penuh dengan
tantangan, pengorbanan dan lika-liku kehidupan yang memesona sehingga
kita akan percaya akan adanya tenaga cinta, percaya pada kekuatan mimpi
dan kekuasaan Allah. Ikal, Arai, dan Jimbron berjuang demi menuntut ilmu
di SMA Negeri Bukan Main yang jauh dari kampungnya. Mereka tinggal di
salah satu los di pasar kumuh Magai Pulau Belitong bekerja sebagai kuli
ngambat untuk tetap hidup sambil belajar.

Ada Pak Balia yang baik dan bijaksana, beliau seorang Kepala Sekolah
sekaligus mengajar kesusastraan di SMA Negeri Bukan Main, dalam novel
ini juga ada Pak Mustar yang sangat antagonis dan ditakuti siswa, beliau
berubah menjadi galak karena anak lelaki kesayangannya tidak diterima di
SMA yang dirintisnya ini. Sebab NEM anaknya ini kurang 0,25 dari batas
minimal. Bayangkan 0,25 syaratnya 42, NEM anaknya hanya 41,75.

Ikal, Arai, dan Jimbron pernah dihukum oleh Pak Mustar karena telah
menonton film di bioskop dan peraturan ini larangan bagi siswa SMA Negeri
Bukan Main. Pada apel Senin pagi mereka barisnya dipisahkan, dan
mendapat hukuman berakting di lapangan sekolah serta membersihkan
WC.

Ikal dan Arai bertalian darah. Nenek Arai adalah adik kandung kakek Ikal 
dari pihak ibu,ketika kelas 1 SD ibu Arai wafat dan ayahmya juga wafat
ketika Arai kelas 3 sehingga di kampung Melayu disebut Simpai Keramat.
Sedangkan Jimbron bicaranya gagap karena dulu bersama ayahnya.

SUMBER RESENSI :

http://kumpulanilmu2.blogspot.com/2012/12/pengertian-resensi.html

Selasa, 04 Juni 2013

PENELITIAN ILMIAH STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA AYAM PEDAGING



PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam mengelola usaha manajemen usaha. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah kegiatan pemasaran, operasi keuangan, akunting dan fungsi bisnis yang digeluti sehingga usaha tersebut dapat menghasilkan laba.
Dan kemajuan dalam bidang usaha dagang pedaging juga sudah berkembang dengan pesat. Dimana-mana terdapat usaha –usaha ayam pedaging yang menggunakan metode manajemen yang baik. Denganm persaingan yang ketat, perusahaan perlu melakukan studi kelayakan pada suatu proyek yang tengah dijalankan, dimana penelitian tersebut tentang dapatkah suatu proyek ( proyek investasi ) dapat dilaksanakan dengan berhasil, keberhasilan pada studi kelayakan dapat berupa di terimakah usaha tersebut oleh masyarakat, apakah usaha yang dijalankan bisa dimanfaatkan secara ekonomis dan bisakah perusahaan mendapatkan suatu keuntungan laba yang layak dari usaha tersebut.
Studi kelayakan penulisan ilmiah ini bergerak di bidang usaha mandiri ayam pedaging, karena usaha ayam pedaging merupakan salah satu usaha yang dapat menghasilkan laba yang cukup menarik dan besar, usaha ayam pedaging mempunyai sifat yang strategi untuk berwirausaha yang mapan dan membantu kelancaran arus pemuas kebutuhan konsumen ( masyarakat ) dan kebutuhan penjual ayam pedaging, dimana setiap kebutuhan dapat terpenuhi.  Usaha dalam berdagang ayam pedaging melakukan banyak metode yang memangpemilik usaha atau pedagang tersebut manajemenkan usaha dikatakan layak dalam usaha dengan persaingan yang ketat di kalangan pedagang ayam pedaging, menjual ayam pedaging banyak bervarian dalam mengatur strategi keuangan untuk mencapai layak atau tidaknya usaha menjadi berkembang dan untuk kelangsungan hidup sebagai kebutuhan sehari-hari.
Maka dari itu untuk mengetahui kelayakan usaha, maka penulis mencoba mengambil judul dari penelitian ini “ ANALISIS STUDI KELAYAKAN USAHA MANDIRI AYAM PEDAGING “

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
Masalah – masalah yang di bahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
-          Bagaimana aspek strategi pemasaran yang digunakan ?
-          Bagaimana cara mengatasi adanya rintangan – rintangan dalam usaha mandiri dagang ayam pedaging ?
-          Bagaimana kelayakan investasi dalam usaha dagang ayam pedaging berdasarkan penilaian metode Payback period, NPV, IRR, dan ARR ?
Dalam penulisan ini penulis membatasi pada aspek strategi pemasaran yang dijalankan untuk dapat menghasilkan laba dan konsumen, serta mengatasi rintangan-rintangan usaha sedang berlangsung dan melakukan studi kelayakan investasi dengan penilaian metode Payback period, NPV, IRR, ARR.

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan ilmiah penulis adalah menganalisa usaha dagang ayam dengan meneliti dalam sudut pandang pemasaran dan mengetahui penilaian metode Payback period, NPV, IRR, PI, dan ARR.

1.4. Manfaat Penelitian
-          Dapat mengetahui permodalan usaha dagang ayam pedaging layak atau tidaknya usaha tersebut.
-          Dapat mengetahui kendala yang dihadapi sehingga dapat melakukan pencegahan terhadap kendala-kendala tersebut.
-          Dapat memberikan inspirsri kepada penulis dan masyarakat.
-          Syarat akademis gunadarma untuk jenjang strata S1 

1.5. Metode Penelitian
Metode penelitian ilmiah, penulis menganalisis data dan melakukan penelitian dengan metode penelitian dibawah ini:
1.5.1.      Objek Penelitian
Objek penelitian penulisan ini, Penelitian dilaksanakan di pasar traditional duri kosambi jakarta barat dengan menganalisis data usaha ayam pedaging.

1.5.2.      Data/Variabel
Data yang saya gunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah:
·         Data Primer:
Penulis melakukan observasi studi lapangan dan wawancara langsung kepada pemilik dan karyawan usaha dagang ayam pedaging.
·         Data Sekunder:
Laporan hasil penjualan usaha dagang ayam pedaging sejak tahun januari 2010-desember 2012.
1.5.3.      Metode Pengumpulan Data / Variabel
·         Studi Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke objek penelitian tersebut, dimana penulis melakukan pengamatan atau survey terhadap kegiatan usaha pada usaha dagang ayam pedagang.
·         Studi Pustaka
Penulis melakukan pencaharian studi pustaka dengan mencari bahan-bahan yang berkaitan bisnis usaha baik berupa buku, survey, tulisan-tulisan kajian ilmiah ataupun kajian ilmiah di perpustakaan.
1.5.4.      Alat Analisis Yang Digunakan
Metode analisis investasi yang digunakan oleh penulis bersifat kuantitatif yang dapat dilakukan dengan cara metode perhitungan dibawah ini:
·         Net Present Value ( NPV )
·         Payback Period ( PP )
·         Profitabilitas Indeks ( PI )
·         Internal Rate Of Return ( IRR )





















LANDASAN TEORI

1  Pengertian Studi Kelayakan Proyek

            Studi kelayakan proyek adalah suatu penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek investasi) dilaksanakan dengan berhasil. (Suad Husnan, 1994, hal. 4), obyek yang diteliti bisa berbentuk proyek raksasa ataupun proyek yang sederhana.
            Pengertian keberhasilan ini bisa diartikan berbeda-beda. Dalam artian terbatas, dipergunakan oleh swasta yang lebih beminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Sedangkan pengertian yang lebih luas digunakan oleh pemerintah atau lembaga non provit, pengertian menguntungkan bisa dalam arti yang relatif.
Adapun faktor-faktor ( aspek-aspek ) yang dapat  mempengaruhi prospek adalah sebagai berikut ( Suad Husnan ; 1994 ; hal. 17 ) :

1.      Aspek Pasar dan Pemasaran, yang mempelajari tentang :
a.        Permintaan                  : Baik secara total ataupun diperinci menurut daerah, jenis konsumen, perusahaan besar pemakai. Disini juga perlu diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut.
b.        Penawaran                   : Bagaimana perkembangannya di masa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ini, seperti jenis usaha yang bisa menyaingi, perlindungan dari pemerintah, dan sebagainya, perlu juga diperhatikan.
c.        Harga                           : Dilakukan perbandingan dengan jenis usaha sejenis di sekirarnya. Apakah ada kecenderungan perubahan harga atau tidak.
d.       Program Pemasaran     : Mencakup strategi pemasaran yang akan digunakan.
e.        Perkiraan Penjualan yang bisa dicapai perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.

2.      Aspek Keuangan, yang mempelajari berbagai faktor penting, seperti :
a.   Dana yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
b.  Sumber-sumber pembelanjaan yang akan dipergunakan.
c.   Taksiran penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi.
3.   Aspek Manajemen yang mempelajari tentang :
a.        Manajemen dalam masa pembangunan proyek.
b.        Manajemen dalam operasi. Bentuk organisasi yang di pilih. Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan spesifikasi jabatan.

4.      Aspek Ekonomi dan Sosial, meliputi penelitian tentang :

a.       Penambahan dan pemerataan kesempatan kerja.
b.      Aspek yang bersifat sosial, seperti : menjadi semakin ramainya daerah tersebut.

II. 2  Tujuan  Dilakukan Studi Kelayakan


            Proyek investasi umumnya memerlukan dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang. Karenanya perusahaan perlu hati-hati dalam melakukan studi, agar jangan sampai dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut tidak menguntungkan. Secara ringkas tujuan diadakan studi kelayakan adalah menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak menguntungkan.
Studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar, ada pula sebab lain yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian menjadi tidak menguntungkan (gagal), sebab itu bisa berwujud karena kesalahan perencanaan, kesalahan dalam menafsirkan pasar yang tesedia, kesalahan dalam memperkirakan teknologi yang tepat pakai dan kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada. Oleh karena itu dalam menjalankan suatu proyek perlu diperhatikan tujuan studi kelayakan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan :
a.       Ruang lingkup kegiatan proyek
b.      Cara kegiatan proyek dilakukan
c.       Evaluasi terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya suatu proyek.
d.       Sarana yang diperlukan dalam proyek tersebut.
e.       Hasil kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk memperoleh hasil tersebut.
f.       Akibat–akibat yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
g.      Langkah-langkah rencana untuk mendirikan proyek, beserta jadwal dari  masing-masing kegiatan tersebut, sampai dengan proyek investasi siap berjalan.

II.3  Pengertian Investasi

            Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secar cukup independen.
Menurut (Suad Husnan, 1994, hal 11), “Investasi adalah penanaman sumber daya untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang”.
II.4  Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
            Ada berbagai cara dalam menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang didasarkan menurut katagori, sebagai berikut (Bambang Riyanto, 1995, hal 121) :
1.      Investasi penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus (usang) yang harus diganti dengan aktiva baru, kalau produksi akan tetap dilanjutkan.
2.      Investasi dengan penambahan kapasitas, misalnya usul penambahan jumlah mesin atau pembukaan  cabang baru.
3.      Investasi penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru disamping tetap memproduksi yang lama.
4.      Investasi lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.

II.5  Pengertian promosi


            Promosi sebagai alat komunikasi, pencipta dan pemeliharaan komunikasi dengan pangsa-pangsa pasar sasaran adalah misi utama yang dibebankan kepada promosi, menurut (Teguh Budiarto, 1993, hal 136) “Promosi Penjualan adalah alat promosi yang merupakan perangsang  bagi konsumen untuk segera melakukan pembelian, umumnya bersifat jangka pendek. Promosi penjualan dapat personal maupun nonpersonal”.
            Dengan demikian promosi melibatkan pengiriman pesan-pesan kepada konsumen dan mengikut sertakan perantara melalui berbagai media pemasaran yaitu, pengiklanan, dan media-media lainnya. 

 

II.6      Pengertian Cash Flow


Ada berbagai cara penilaian usulan investasi didasarkan pada aliran kas bukan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan keuntungan tambahan bagi perusahaan dan juga perusahaan harus mempunyai kas untuk ditanamkan kembali. Menurut (Bambang Riyanto, 1995, hal 122) setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas yaitu :
1.      Aliran kas yang keluar netto (net outflow of cash) yaitu yang diperlukan untuk investasi baru.
2.      Aliran kas yang masuk netto (net inflow of cash) yaitu sebagai hasil dari investasi baru tersebut, sering pula disebut “net cash proceeds” atau hanya “proceeds”.
Ada pula yang membagi kedalam tiga kelompok, yaitu (Suad Husnan, 1994, hal 186) :
a.       Initial cash flow (aliran kas permulaan), yaitu pengeluaran-pengeluaran untuk investasi pada awal periode.
b.      Oprational cash flow (aliran kas oprasional), yaitu aliran kas yang timbul selama proyek berjalan.
c.       Terminal cash flow (aliran kas terminal), yaitu aliran yang akan diterima pada akhir proyek.

II.7      Metode penyusutan
            Menurut (J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland, 1988, hal 101) Metode penyusutan yang pokok ada empat yaitu metode garis lurus (straight line), jumlah angka tahun (sum-of-years’digits), metode saldo menurun (declining balance) dan metodeunit produksi. Dan pada penulisan ini penulis menggunakan metode garis lurus atau straight line. Angka ini atau perhitungannya diperoleh dengan cara membagi biaya pembelian mesin atau barang dikurangi nilai sisa dengan umur ekonomis :
(Biaya pembelian  - nilai sisa )
_____________________________
umur ekonomis

II.8      Metode-metode Penilaian Investasi

            Dalam menjalankan proyek akan penggunakan investasi pada umumnya  menggunakan metode-metode penilaian investasi yang diantaranya adalah penggunaan metode :

A.                Metode Payback Periode

Metode Payback Periode adalah metode yang mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali (Suad Husnan dan Suwarsono, 1994, hal 208), dan kelemahan-kelemahan dari metode ini adalah :
1.      Diabaikannya nilai waktu uang.
2.      Diabaikannya aliran kas setelah periode payback.
 Menurut (Bambang Riyanto, 1995, hal 124) mengatakan “suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran investasi”.
Sedangkan menurut (Husein Umar, 1997, hal 200) mengatakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi(initial cash investment)dengan menggunakan aliran kas. Untuk mengetahui sejauh mana investasi itu kembali, maka dirumuskan sebagai berikut:


Jadi kriteria penilaian pada metode payback periode ini adalah jika payback periodenya lebih kecil dari waktu maksimum yang diisyaratkan maka proyek diterima, dan sebaliknya bila payback periodenya lebih besar atau lebih lama dari waktu yang diisyaratkan maka investasi ditolak.

B.                 Metode Net Present Value
Menurut  ( Bambang Riyanto  1995, hal 127 ) Metode Net Present Value adalah metode yang menghitung antara selisih nilai sekarang dengan penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan dating. Dalam metode ini yang pertama dihitung adalah nilai sekarang (present value) dari procceds yang diharapkan atas dasar tingkat bunga (discount rate) tertentu. Kemudian jumlah present value dari keseluruhan procceds selama usianya dikurangi dengan jumlah PV dari pengeluaran modal (capital outlay atau initial investment) dan hasilnya mendapatkan Net Present Value (NPV).
Kriteria penilaian NPV adalah :
a.       Jika NPV lebih besar dari nol (positif), maka investasi diterima .
b.      Jika NPV lebih kecil dari nol (negatif), maka investasi ditolak.


C.    IRR (Internal Rate of Return)
Digunakan nilai sekarang bersih (Net Present Value) kadang-kadang kurang lengkap untuk digunakan sebagai satu-satunya penilaian investasi. Karena dalam nilai sekarang bersih hanya diketahui bahwa nilai sekarang penanaman lebih besar dari jumlah investasi awal. Tetapi kelebihan dari hasil diatas investasi awal secara persentase tidak diketahui, oleh karena itu perusahaan ingin mengetahui persentase dari pengambilan penanaman setelah dikonversikan kedalam nilai sekarang.
Menurut ( Bambang Riyanto  1995, hal 131 ), rumusan dari Internal Rate of Return (IRR) adalah sebagai berikut :

IRR = P1-C1 x

   Dimana:   P1  = tingkat bunga ke 1
                     P2  = tingkat bumga ke 2
                     C1 = NPV ke 1
                     C2 = NPV ke 2

Metode ini diterapkan dengan prosedur :
1.      Mencari nilai sekarang bersih dari investasi
2.      Apabila nilai sekarang bersih positif, maka tingkat hasil dinaikan sampai menunjukkan nilai sekarang bersih negatif. Atau sebaliknya apabila nilai sekarang negatif, maka dicari tingkat hasil sampai nilai sekarang bersih positif.

D.                Metode Profitability Index (PI)

Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability Index (PI)-nya lebih besar dari 1, maka proyek tersebut dikatakan menguntungkan, tetapi kalau kurang dari 1 tidak menguntungkan.
Menurut  ( Suad Husnan dan Suwarsono 1994, hal 211 ), rumus Profitability Index (PI), yaitu

            PI  =    

Kriteria penilaian : -    Jika PI > 1, usulan proyek dikatakan menguntungkan
        - Jika PI<1, maka usulan proyek tidak menguntungkan


E.                 Metode Accounting Rate of Return (ARR)

Menurut (Bambang Riyanto, 1995, 134) Metode Accounting Rate of Return atau sering juga disebut  “Average rate of return”  menunjukkan persentase keuntungan netto sesudah pajak  dihitung dari “initial investment”. Apabila tiga  metode lainnya yang telah diuraikan diatas (PP,NPV, IRR) mendasarkan diri pada procceds atau “cash flows”, maka metode ARR ini mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan dalam buku.
Metode ini dalam perhitungannya menggunakan data accounting yang sudah tersedia, sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
Apabila ARR ini lebih besar daripada “minimum accounting rate of return” maka usul investasi tersebut diterima. Sebaliknya apabila lebih kecil maka, seharusnya usul investasi tersebut ditolak.

II.9      Hubungan antara NPV-PI-IRR

Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa ketiga metode metode penilaian investasi (NPV-PI-IRR) tersebut semuanya termasuk dalam kelompok discounted-cash-flow yang memperhatikan nilai waktu uang dan proceeds selama keseluruhan umur proyek. Menurut (Bambang Riyanto, 1995, 135) Karena basisnya sama maka nilai suatu investasi tertentu akan memberikan jawaban yang sama antara ketiga metode tersebut. Artinya kalau suatu usul investasi tertentu dinilai menurut  metode  PI jawabannya diterima, maka kalau dinilai menurut NPV ataupun menurut IRR jawabannyapun pasti diterima dan tidak mungkin memberikan jawaban berbeda.
















METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek penelitian
            Penelitian ilmiah ini dilaksanakan di jalan duri kosambi baru kecamatan cengkareng kelurahan duri kosambi jakarta barat.
3.2 Data/variabel
            Data yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat, maka penulisan menggunakan data investasi, data pendapatan dan keuntungan.
3.3 metode pengumpulan data
            Untuk memperoleh data-data, penulis melakukan pengambilan data-data dengan menggunakan data primer yaitu dengan cara :
1.      Data primer
Merupakan studi lapangan yang dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dengan cara melakukan:
a.       Wawancara
Yaitu tehnik mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara tanya jawab kepada pemilik usaha ayam pedaging
b.      Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan secara langsung untuk memenuhi dan meyakinkan kebenaran dan hasil wa\wancara
2.      Data sekunder
Penelitian yang dilakukan dengan cara pengumpulan data-data yang didapat dari usaha ayam pedaging sebelum didirikan berupa data investasi, data biaya variabel dan data biaya tetap.
3.4 alat analisis yang digunakan
            Metode yang digunakan penulis ini bersifat deskripsi kuantitatif, dipergunakan untuk pencaharian fakta dengan interprestasi gambar yang sistematis atau akurat dengan menggunakan angka. Alat analisis yang digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah:
1.      Payback periode:

Jadi kriteria penilaian pada metode payback periode ini adalah:
a.       jika payback periodenya <  waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut dapat di terima.
b.      Jika payback periodenya > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut ditolak.

2.      Net Present Value (NPV)
Net Present Value = PV Proceed – PV Outlays

Kriteria penilaian NPV adalah:
a.       Jika NPV lebih besar dari nol (positif), maka investasi diterima .
b.      Jika NPV lebih kecil dari nol (negatif), maka investasi ditolak

3.      Internal Rate Of Return (IRR)

IRR = P1-C1 x

                            Keterangan:  P1  = tingkat bunga ke 1
                                                   P2  = tingkat bumga ke 2
                                                   C1 = NPV ke 1
                                                   C2 = NPV ke 2
4.      Provitability index
PI  =    

            Kriteria penilaian :
a.       Jika PI > 1, usulan proyek dikatakan menguntungkan.
b.      Jika PI<1, maka usulan proyek tidak menguntungkan


PEMBAHASAN

4.1  Data dan profil objek penelitian
Objek penelitian ini merupakan sebuah usaha keluarga yang dana investasinya digunakan dalam usaha ayam pedaging yang bertempat di jalan duri kosambi kecamatan cengkareng, kelurahan duri kosambi jakarta barat. Usaha ini didirikan oleh bapak lamidi, dana yang di investasikan dalam usahanya ini merupakan dana dari hasil keuntungan dan pendapatan dari usahanya sendiri. Usaha yang didirikan pada tahun SEKIAN ini merupakan usaha utamanya dalam segala segi finansial maupun segi sosial terhadap warga dan pengelolaan usah ayam pedaging tersebut. Prospek yang ditawaarkan pada usaha ayam pedaging ini sangat menjanjikan, dimana perharinya itu menghabiskan SEKIAN ekor atau kurang lebih SEKIAN dalam setahun. Ayam kampung yang dipasarkan sangat terjangkau oleh masyarakat luas khususnya masyarakat china sehingga penjualannya relatif mudah.

4.2  Sumber data dan hasil penelitian
4.2.1        aspek pasar dan pemasaran
untuk dapat melakukan penilaian terhadap aspek pasar dan pemasaran dibutuhkan suatu gambar dan sasaran dalam menawarkan ayam kampung dan ayam pejantan
1.      permintaan
permintaan terhadap ayam kampung dan pejantan cukup tinggi dipasaran, terutama karena daerah duri kosambi cengkareng merupakan daerah yang penduduknya cukup padat dan mayoritas penduduknya china maka kebutuhkan akan lauk pauk sangat diminati. Dan usaha yang menggunakan ayam kampung dan pejantang sebagai bahan utama seperti kebutuhan sehari-hari dan warung makan. Faktor permintaan konsumen mempengaruhi keuntungan dan pemasaran pada usaha ayam pedaging ini.
2.      Penawaran
Sesuatu hal baik abstrak maupun kongkrit pasti ada lawannya. Begitu juga pada usaha ayam pedaging yang dijalankan, pesaing yang sama-sama bergerak dibidang usaha yang sama saling menawarkan kuantitas ayam kampung dan pejantan.

.