PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dalam
menjalankan sebuah bisnis, manajemen merupakan suatu faktor yang sangat penting
dalam mengelola usaha manajemen usaha. Salah satu kegiatan manajemen itu ialah
kegiatan pemasaran, operasi keuangan, akunting dan fungsi bisnis yang digeluti
sehingga usaha tersebut dapat menghasilkan laba.
Dan
kemajuan dalam bidang usaha dagang pedaging juga sudah berkembang dengan pesat.
Dimana-mana terdapat usaha –usaha ayam pedaging yang menggunakan metode
manajemen yang baik. Denganm persaingan yang ketat, perusahaan perlu melakukan
studi kelayakan pada suatu proyek yang tengah dijalankan, dimana penelitian
tersebut tentang dapatkah suatu proyek ( proyek investasi ) dapat dilaksanakan
dengan berhasil, keberhasilan pada studi kelayakan dapat berupa di terimakah
usaha tersebut oleh masyarakat, apakah usaha yang dijalankan bisa dimanfaatkan
secara ekonomis dan bisakah perusahaan mendapatkan suatu keuntungan laba yang
layak dari usaha tersebut.
Studi
kelayakan penulisan ilmiah ini bergerak di bidang usaha mandiri ayam pedaging,
karena usaha ayam pedaging merupakan salah satu usaha yang dapat menghasilkan
laba yang cukup menarik dan besar, usaha ayam pedaging mempunyai sifat yang
strategi untuk berwirausaha yang mapan dan membantu kelancaran arus pemuas
kebutuhan konsumen ( masyarakat ) dan kebutuhan penjual ayam pedaging, dimana
setiap kebutuhan dapat terpenuhi. Usaha
dalam berdagang ayam pedaging melakukan banyak metode yang memangpemilik usaha
atau pedagang tersebut manajemenkan usaha dikatakan layak dalam usaha dengan
persaingan yang ketat di kalangan pedagang ayam pedaging, menjual ayam pedaging
banyak bervarian dalam mengatur strategi keuangan untuk mencapai layak atau
tidaknya usaha menjadi berkembang dan untuk kelangsungan hidup sebagai
kebutuhan sehari-hari.
Maka
dari itu untuk mengetahui kelayakan usaha, maka penulis mencoba mengambil judul
dari penelitian ini “ ANALISIS STUDI
KELAYAKAN USAHA MANDIRI AYAM PEDAGING “
1.2.
Rumusan dan Batasan Masalah
Masalah
– masalah yang di bahas dapat dirumuskan sebagai berikut :
-
Bagaimana aspek strategi pemasaran yang
digunakan ?
-
Bagaimana cara mengatasi adanya
rintangan – rintangan dalam usaha mandiri dagang ayam pedaging ?
-
Bagaimana kelayakan investasi dalam
usaha dagang ayam pedaging berdasarkan penilaian metode Payback period, NPV,
IRR, dan ARR ?
Dalam
penulisan ini penulis membatasi pada aspek strategi pemasaran yang dijalankan
untuk dapat menghasilkan laba dan konsumen, serta mengatasi rintangan-rintangan
usaha sedang berlangsung dan melakukan studi kelayakan investasi dengan
penilaian metode Payback period, NPV, IRR, ARR.
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan
dari penulisan ilmiah penulis adalah menganalisa usaha dagang ayam dengan
meneliti dalam sudut pandang pemasaran dan mengetahui penilaian metode Payback
period, NPV, IRR, PI, dan ARR.
1.4. Manfaat Penelitian
-
Dapat mengetahui permodalan usaha dagang
ayam pedaging layak atau tidaknya usaha tersebut.
-
Dapat mengetahui kendala yang dihadapi
sehingga dapat melakukan pencegahan terhadap kendala-kendala tersebut.
-
Dapat memberikan inspirsri kepada
penulis dan masyarakat.
-
Syarat akademis gunadarma untuk jenjang
strata S1
1.5.
Metode Penelitian
Metode
penelitian ilmiah, penulis menganalisis data dan melakukan penelitian dengan
metode penelitian dibawah ini:
1.5.1.
Objek
Penelitian
Objek
penelitian penulisan ini, Penelitian dilaksanakan di pasar traditional duri
kosambi jakarta barat dengan menganalisis data usaha ayam pedaging.
1.5.2.
Data/Variabel
Data
yang saya gunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah:
·
Data Primer:
Penulis
melakukan observasi studi lapangan dan wawancara langsung kepada pemilik dan karyawan
usaha dagang ayam pedaging.
·
Data Sekunder:
Laporan
hasil penjualan usaha dagang ayam pedaging sejak tahun januari 2010-desember
2012.
1.5.3.
Metode
Pengumpulan Data / Variabel
·
Studi Lapangan
Penelitian ini dilakukan dengan cara
terjun langsung ke objek penelitian tersebut, dimana penulis melakukan
pengamatan atau survey terhadap kegiatan usaha pada usaha dagang ayam pedagang.
·
Studi Pustaka
Penulis melakukan pencaharian studi pustaka
dengan mencari bahan-bahan yang berkaitan bisnis usaha baik berupa buku,
survey, tulisan-tulisan kajian ilmiah ataupun kajian ilmiah di perpustakaan.
1.5.4.
Alat
Analisis Yang Digunakan
Metode
analisis investasi yang digunakan oleh penulis bersifat kuantitatif yang dapat
dilakukan dengan cara metode perhitungan dibawah ini:
·
Net Present Value ( NPV )
·
Payback Period ( PP )
·
Profitabilitas Indeks ( PI )
·
Internal Rate Of Return ( IRR )
LANDASAN TEORI
1 Pengertian Studi Kelayakan Proyek
Studi kelayakan proyek adalah suatu
penelitian tentang dapat tidaknya suatu proyek (biasanya merupakan proyek
investasi) dilaksanakan dengan berhasil. (Suad Husnan, 1994, hal. 4),
obyek yang diteliti bisa berbentuk proyek raksasa ataupun proyek yang sederhana.
Pengertian keberhasilan ini bisa
diartikan berbeda-beda. Dalam artian terbatas, dipergunakan oleh swasta yang
lebih beminat tentang manfaat ekonomis suatu investasi. Sedangkan pengertian
yang lebih luas digunakan oleh pemerintah atau lembaga non provit, pengertian
menguntungkan bisa dalam arti yang relatif.
Adapun
faktor-faktor ( aspek-aspek ) yang dapat
mempengaruhi prospek adalah sebagai berikut ( Suad Husnan ; 1994 ; hal. 17 ) :
1. Aspek
Pasar dan Pemasaran, yang mempelajari tentang :
a.
Permintaan : Baik secara total ataupun diperinci menurut
daerah, jenis konsumen, perusahaan besar pemakai. Disini juga perlu
diperkirakan tentang proyeksi permintaan tersebut.
b.
Penawaran : Bagaimana perkembangannya di masa lalu dan
bagaimana perkiraan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penawaran ini, seperti jenis usaha yang bisa menyaingi, perlindungan dari
pemerintah, dan sebagainya, perlu juga diperhatikan.
c.
Harga :
Dilakukan perbandingan dengan jenis usaha sejenis di sekirarnya. Apakah ada kecenderungan
perubahan harga atau tidak.
d. Program
Pemasaran : Mencakup strategi
pemasaran yang akan digunakan.
e.
Perkiraan Penjualan yang bisa dicapai
perusahaan, market share yang bisa dikuasai perusahaan.
2. Aspek
Keuangan, yang mempelajari berbagai faktor penting, seperti :
a. Dana
yang diperlukan untuk investasi, baik untuk aktiva tetap maupun modal kerja.
b. Sumber-sumber
pembelanjaan yang akan dipergunakan.
c. Taksiran
penghasilan, biaya, dan rugi/laba pada berbagai tingkat operasi.
3. Aspek Manajemen yang mempelajari tentang :
a.
Manajemen dalam masa pembangunan proyek.
b.
Manajemen dalam operasi. Bentuk
organisasi yang di pilih. Struktur organisasi, deskripsi jabatan, dan
spesifikasi jabatan.
4. Aspek
Ekonomi dan Sosial, meliputi penelitian tentang :
a. Penambahan
dan pemerataan kesempatan kerja.
b. Aspek
yang bersifat sosial, seperti : menjadi semakin ramainya daerah tersebut.
II. 2 Tujuan Dilakukan Studi Kelayakan
Proyek investasi umumnya memerlukan
dana yang cukup besar dan mempengaruhi perusahaan dalam jangka panjang.
Karenanya perusahaan perlu hati-hati dalam melakukan studi, agar jangan sampai
dana yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut tidak menguntungkan.
Secara ringkas tujuan diadakan studi kelayakan adalah menghindari keterlanjuran
penanaman modal yang terlalu besar untuk kegiatan yang ternyata tidak
menguntungkan.
Studi
kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan
resiko kegagalan suatu proyek yang menyangkut investasi dalam jumlah besar, ada
pula sebab lain yang mengakibatkan suatu proyek ternyata kemudian menjadi tidak
menguntungkan (gagal), sebab itu bisa berwujud karena kesalahan perencanaan,
kesalahan dalam menafsirkan pasar yang tesedia, kesalahan dalam memperkirakan
teknologi yang tepat pakai dan kesalahan dalam memperkirakan kebutuhan tenaga
kerja dengan tersedianya tenaga kerja yang ada. Oleh karena itu dalam
menjalankan suatu proyek perlu diperhatikan tujuan studi kelayakan.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam studi kelayakan :
a. Ruang
lingkup kegiatan proyek
b. Cara
kegiatan proyek dilakukan
c. Evaluasi
terhadap aspek-aspek yang menentukan berhasilnya suatu proyek.
d. Sarana yang diperlukan dalam proyek tersebut.
e. Hasil
kegiatan proyek tersebut, serta biaya-biaya yang harus ditanggung untuk
memperoleh hasil tersebut.
f. Akibat–akibat
yang bermanfaat maupun yang tidak dari adanya proyek tersebut.
g.
Langkah-langkah rencana untuk
mendirikan proyek, beserta jadwal dari
masing-masing kegiatan tersebut, sampai dengan proyek investasi siap
berjalan.
II.3 Pengertian Investasi
Banyak manfaat yang bisa diperoleh
dari kegiatan investasi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja, peningkatan
output yang dihasilkan, penghematan devisa ataupun penambahan devisa, dalam
menggunakan pengertian proyek investasi sebagai suatu rencana untuk
menginvestasikan sumber-sumber daya yang bisa dinilai secar cukup independen.
Menurut
(Suad Husnan, 1994, hal 11), “Investasi adalah penanaman sumber daya
untuk mendapatkan hasil dimasa yang akan datang”.
II.4 Usulan Investasi dan Pemilihan Alternatif
Ada berbagai cara dalam
menggolongkan usulan investasi, salah satunya penggolongan usulan yang
didasarkan menurut katagori, sebagai berikut (Bambang Riyanto, 1995, hal
121) :
1. Investasi
penggantian, adalah penggantian aktiva yang sudah aus (usang) yang harus
diganti dengan aktiva baru, kalau produksi akan tetap dilanjutkan.
2. Investasi
dengan penambahan kapasitas, misalnya usul penambahan jumlah mesin atau
pembukaan cabang baru.
3. Investasi
penambahan jenis produk baru, yaitu investasi untuk menghasilkan produk baru
disamping tetap memproduksi yang lama.
4. Investasi
lain-lain, yaitu investasi yang tidak termasuk dalam tiga golongan diatas.
II.5 Pengertian promosi
Promosi sebagai alat komunikasi,
pencipta dan pemeliharaan komunikasi dengan pangsa-pangsa pasar sasaran adalah
misi utama yang dibebankan kepada promosi, menurut (Teguh Budiarto, 1993,
hal 136) “Promosi Penjualan adalah alat promosi yang merupakan
perangsang bagi konsumen untuk segera
melakukan pembelian, umumnya bersifat jangka pendek. Promosi penjualan dapat
personal maupun nonpersonal”.
Dengan demikian promosi melibatkan
pengiriman pesan-pesan kepada konsumen dan mengikut sertakan perantara melalui
berbagai media pemasaran yaitu, pengiklanan, dan media-media lainnya.
II.6 Pengertian Cash Flow
Ada
berbagai cara penilaian usulan investasi didasarkan pada aliran kas bukan pada
keuntungan yang dilaporkan dalam buku. Hal ini dikarenakan untuk mendapatkan
keuntungan tambahan bagi perusahaan dan juga perusahaan harus mempunyai kas
untuk ditanamkan kembali. Menurut (Bambang Riyanto, 1995, hal 122)
setiap usulan pengeluaran modal selalu mengandung dua macam aliran kas yaitu :
1. Aliran
kas yang keluar netto (net outflow of cash) yaitu yang diperlukan untuk
investasi baru.
2. Aliran
kas yang masuk netto (net inflow of cash) yaitu sebagai hasil dari investasi
baru tersebut, sering pula disebut “net cash proceeds” atau hanya “proceeds”.
Ada
pula yang membagi kedalam tiga kelompok, yaitu (Suad Husnan, 1994, hal 186)
:
a. Initial
cash flow (aliran kas permulaan), yaitu pengeluaran-pengeluaran untuk investasi
pada awal periode.
b. Oprational
cash flow (aliran kas oprasional), yaitu aliran kas yang timbul selama proyek
berjalan.
c. Terminal
cash flow (aliran kas terminal), yaitu aliran yang akan diterima pada akhir
proyek.
II.7 Metode penyusutan
Menurut
(J. Fred Weston dan Thomas E. Copeland,
1988, hal 101) Metode penyusutan yang pokok ada empat yaitu metode garis
lurus (straight line), jumlah angka tahun (sum-of-years’digits), metode saldo
menurun (declining balance) dan metodeunit produksi. Dan pada penulisan ini
penulis menggunakan metode garis lurus atau straight line. Angka ini atau
perhitungannya diperoleh dengan cara membagi biaya pembelian mesin atau barang
dikurangi nilai sisa dengan umur ekonomis :
(Biaya
pembelian - nilai sisa )
_____________________________
umur
ekonomis
II.8 Metode-metode Penilaian Investasi
Dalam menjalankan proyek akan
penggunakan investasi pada umumnya
menggunakan metode-metode penilaian investasi yang diantaranya adalah
penggunaan metode :
A. Metode Payback Periode
Metode
Payback Periode adalah metode yang mengukur seberapa cepat investasi bisa
kembali (Suad Husnan dan Suwarsono, 1994, hal 208), dan
kelemahan-kelemahan dari metode ini adalah :
1.
Diabaikannya nilai waktu uang.
2.
Diabaikannya aliran kas setelah
periode payback.
Menurut (Bambang Riyanto, 1995, hal 124)
mengatakan “suatu periode yang dibutuhkan untuk menutup kembali pengeluaran
investasi”.
Sedangkan
menurut (Husein Umar, 1997, hal 200) mengatakan suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi(initial cash
investment)dengan menggunakan aliran kas. Untuk mengetahui sejauh mana
investasi itu kembali, maka dirumuskan sebagai berikut:
Jadi
kriteria penilaian pada metode payback periode ini adalah jika payback
periodenya lebih kecil dari waktu maksimum yang diisyaratkan maka proyek
diterima, dan sebaliknya bila payback periodenya lebih besar atau lebih lama
dari waktu yang diisyaratkan maka investasi ditolak.
B.
Metode Net Present Value
Menurut ( Bambang
Riyanto 1995, hal 127 ) Metode Net
Present Value adalah metode yang menghitung antara selisih nilai sekarang
dengan penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow)
dimasa yang akan dating. Dalam metode ini yang pertama dihitung adalah nilai
sekarang (present value) dari procceds yang diharapkan atas dasar tingkat bunga
(discount rate) tertentu. Kemudian jumlah present value dari keseluruhan
procceds selama usianya dikurangi dengan jumlah PV dari pengeluaran modal
(capital outlay atau initial investment) dan hasilnya mendapatkan Net Present
Value (NPV).
Kriteria
penilaian NPV adalah :
a.
Jika NPV lebih besar dari nol
(positif), maka investasi diterima .
b.
Jika NPV lebih kecil dari nol
(negatif), maka investasi ditolak.
C.
IRR (Internal Rate of
Return)
Digunakan nilai sekarang bersih (Net Present Value)
kadang-kadang kurang lengkap untuk digunakan sebagai satu-satunya penilaian
investasi. Karena dalam nilai sekarang bersih hanya diketahui bahwa nilai
sekarang penanaman lebih besar dari jumlah investasi awal. Tetapi kelebihan
dari hasil diatas investasi awal secara persentase tidak diketahui, oleh karena
itu perusahaan ingin mengetahui persentase dari pengambilan penanaman setelah
dikonversikan kedalam nilai sekarang.
Menurut
( Bambang Riyanto 1995, hal 131 ), rumusan dari Internal
Rate of Return (IRR) adalah sebagai berikut :
IRR =
P1-C1 x
Dimana: P1 = tingkat bunga ke 1
P2 = tingkat bumga ke 2
C1 = NPV
ke 1
C2 = NPV ke 2
Metode ini diterapkan dengan prosedur :
1.
Mencari nilai sekarang bersih dari
investasi
2.
Apabila nilai sekarang bersih
positif, maka tingkat hasil dinaikan sampai menunjukkan nilai sekarang bersih
negatif. Atau sebaliknya apabila nilai sekarang negatif, maka dicari tingkat
hasil sampai nilai sekarang bersih positif.
D. Metode Profitability Index (PI)
Metode
ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa datang dengan nilai sekarang investasi. Kalau Profitability
Index (PI)-nya lebih besar dari 1, maka proyek tersebut dikatakan menguntungkan,
tetapi kalau kurang dari 1 tidak menguntungkan.
Menurut ( Suad
Husnan dan Suwarsono 1994, hal 211 ), rumus Profitability Index (PI), yaitu
PI =
Kriteria penilaian : - Jika PI > 1, usulan proyek dikatakan menguntungkan
-
Jika PI<1, maka usulan proyek tidak menguntungkan
E. Metode Accounting Rate of Return (ARR)
Menurut
(Bambang Riyanto, 1995, 134) Metode
Accounting Rate of Return atau sering juga disebut “Average rate of return” menunjukkan persentase keuntungan netto
sesudah pajak dihitung dari “initial
investment”. Apabila tiga metode lainnya
yang telah diuraikan diatas (PP,NPV, IRR) mendasarkan diri pada procceds atau
“cash flows”, maka metode ARR ini mendasarkan pada keuntungan yang dilaporkan
dalam buku.
Metode
ini dalam perhitungannya menggunakan data accounting yang sudah tersedia,
sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
Apabila
ARR ini lebih besar daripada “minimum accounting rate of return” maka usul
investasi tersebut diterima. Sebaliknya apabila lebih kecil maka, seharusnya
usul investasi tersebut ditolak.
II.9 Hubungan antara NPV-PI-IRR
Sebagaimana
diuraikan sebelumnya bahwa ketiga metode metode penilaian investasi
(NPV-PI-IRR) tersebut semuanya termasuk dalam kelompok discounted-cash-flow yang
memperhatikan nilai waktu uang dan proceeds selama keseluruhan umur proyek.
Menurut (Bambang Riyanto, 1995, 135) Karena basisnya sama maka
nilai suatu investasi tertentu akan memberikan jawaban yang sama antara ketiga
metode tersebut. Artinya kalau suatu usul investasi tertentu dinilai
menurut metode PI jawabannya diterima, maka kalau dinilai
menurut NPV ataupun menurut IRR jawabannyapun pasti diterima dan tidak mungkin
memberikan jawaban berbeda.
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Objek penelitian
Penelitian ilmiah ini dilaksanakan di jalan duri kosambi
baru kecamatan cengkareng kelurahan duri kosambi jakarta barat.
3.2
Data/variabel
Data yang digunakan untuk mendapatkan informasi yang
lebih akurat, maka penulisan menggunakan data investasi, data pendapatan dan
keuntungan.
3.3
metode pengumpulan data
Untuk memperoleh data-data, penulis melakukan pengambilan
data-data dengan menggunakan data primer yaitu dengan cara :
1.
Data primer
Merupakan
studi lapangan yang dilakukan untuk memperoleh data yang akurat dengan cara
melakukan:
a. Wawancara
Yaitu tehnik mengumpulkan data yang
dilakukan dengan cara tanya jawab kepada pemilik usaha ayam pedaging
b. Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan secara
langsung untuk memenuhi dan meyakinkan kebenaran dan hasil wa\wancara
2.
Data sekunder
Penelitian
yang dilakukan dengan cara pengumpulan data-data yang didapat dari usaha ayam
pedaging sebelum didirikan berupa data investasi, data biaya variabel dan data
biaya tetap.
3.4
alat analisis yang digunakan
Metode yang digunakan penulis ini bersifat deskripsi
kuantitatif, dipergunakan untuk pencaharian fakta dengan interprestasi gambar
yang sistematis atau akurat dengan menggunakan angka. Alat analisis yang
digunakan dalam penulisan ilmiah ini adalah:
1.
Payback periode:
Jadi kriteria penilaian pada metode payback periode ini adalah:
a.
jika payback periodenya < waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut dapat di terima.
b.
Jika payback periodenya > waktu maksimum, maka
usulan proyek tersebut ditolak.
2.
Net Present
Value (NPV)
Net Present Value = PV Proceed – PV Outlays
Kriteria penilaian NPV adalah:
a.
Jika NPV lebih besar dari nol
(positif), maka investasi diterima .
b.
Jika NPV lebih kecil dari nol
(negatif), maka investasi ditolak
3.
Internal Rate
Of Return (IRR)
IRR = P1-C1 x
Keterangan: P1 = tingkat bunga ke 1
P2 = tingkat bumga ke 2
C1 = NPV ke 1
C2 = NPV ke 2
4.
Provitability
index
PI =
Kriteria penilaian :
a. Jika PI > 1, usulan proyek dikatakan menguntungkan.
b. Jika PI<1, maka usulan proyek tidak menguntungkan
PEMBAHASAN
4.1 Data
dan profil objek penelitian
Objek
penelitian ini merupakan sebuah usaha keluarga yang dana investasinya digunakan
dalam usaha ayam pedaging yang bertempat di jalan duri kosambi kecamatan
cengkareng, kelurahan duri kosambi jakarta barat. Usaha ini didirikan oleh
bapak lamidi, dana yang di investasikan dalam usahanya ini merupakan dana dari
hasil keuntungan dan pendapatan dari usahanya sendiri. Usaha yang didirikan
pada tahun SEKIAN ini merupakan usaha utamanya dalam segala segi finansial
maupun segi sosial terhadap warga dan pengelolaan usah ayam pedaging tersebut.
Prospek yang ditawaarkan pada usaha ayam pedaging ini sangat menjanjikan,
dimana perharinya itu menghabiskan SEKIAN ekor atau kurang lebih SEKIAN dalam
setahun. Ayam kampung yang dipasarkan sangat terjangkau oleh masyarakat luas
khususnya masyarakat china sehingga penjualannya relatif mudah.
4.2 Sumber
data dan hasil penelitian
4.2.1
aspek
pasar dan pemasaran
untuk dapat melakukan penilaian terhadap
aspek pasar dan pemasaran dibutuhkan suatu gambar dan sasaran dalam menawarkan
ayam kampung dan ayam pejantan
1. permintaan
permintaan terhadap ayam kampung dan
pejantan cukup tinggi dipasaran, terutama karena daerah duri kosambi cengkareng
merupakan daerah yang penduduknya cukup padat dan mayoritas penduduknya china
maka kebutuhkan akan lauk pauk sangat diminati. Dan usaha yang menggunakan ayam
kampung dan pejantang sebagai bahan utama seperti kebutuhan sehari-hari dan
warung makan. Faktor permintaan konsumen mempengaruhi keuntungan dan pemasaran
pada usaha ayam pedaging ini.
2. Penawaran
Sesuatu hal baik abstrak maupun kongkrit pasti ada lawannya.
Begitu juga pada usaha ayam pedaging yang dijalankan, pesaing yang sama-sama
bergerak dibidang usaha yang sama saling menawarkan kuantitas ayam kampung dan
pejantan.
.
bagus untuk di pelajari dan bagus di contoh untuk tugas penulisan ilmiah saya bravo !!
BalasHapusSama bro gue juga hehehhe
Hapus